Pupuk Susah Didapat, Petani Temanggung Geruduk DPRD
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Ratusan masyarakat Desa Pagersari Kecamatan Tlogomulyo mendatangi gedung DPRD Temanggung, Senin (6/1). Mereka menuntut agar masyarakat terutama petani bisa lebih mudah mendapatkan pupuk. Ratusan petani yang berasal dari lereng Gunung Sumbing itu datang ke kantor wakil rakyat sekira pukul 10.00 WIB. Dengan mengendarai kendaraan bak terbuka, mereka berbondong-bondong ingin menyampaikan aspirasinya. Berbeda dengan aksi demonstrasi pada umumnya, ratusan petani ini kemudian duduk-duduk di luar gedung sambil menunggu rekan petani lainnya tanpa melakukan orasi atau menggelar spanduk protes kepada pemerintah maupun DPRD. Tak berapa lama kemudian, perwakilan dari ratusan petani ini diterima oleh Ketua DPRD Temanggung Yunianto dan Ketua Komisi C Slamet SE beserta jajarannya untuk melakukan mediasi. Dalam mediasi juga hadir Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Temanggung Masrik Amin Yuhdi. Baca juga Kecelakaan Maut di Temanggung, 2 Meninggal Dunia Para petani beserta perangkat desa mengeluhkan selama ini pupuk sangat susah didapat, padahal kuota pupuk yang dimiliki oleh petani yang tercatat dalam Kartu Tani jelas ada. “Ini sangat ironis sekali, petani sudah memegang Kartu Tani, yang di dalamnya sangat jelas masih memiliki kuota pupuk. Namun saat akan ditebus ternyata tidak bisa,” ungkap Iswanto Ketua Kelompok Tani Jaya Abadi. Bahkan lanjutnya, saat petani berusaha akan menebus pupuk mereka, ternyata stok pupuk yang ada di Kios Pupuk Langsung (KPL) sudah sama sekali tidak ada. “Ini kan menjadi pertanyaan bagi kami, kuotanya masih ada dan jelas belum ditebus oleh petani tapi pada kenyataanya pupuknya di KPL sudah tidak ada,” ujarnya. Saat ini lanjutnya, kekurangan pupuk terutama untuk jenis ZA dan SP36 dialami sejak dua hingga tiga tahun terakhir. Biasanya para petani mencari pupuk hingga ke Kabupaten Wonosobo. “Biasanya kalau pas mau tanam atau saat sedang punya uang, mau menebus pupuk tapi tidak ada. Kalau sedang tidak punya uang malah stok pupuk banyak,” ujar Iswanto. Iswanto memiliki lahan seluas satu hektar di Desa Pagersari. Ia menanam tembakau setahun sekali, lalu menanam sayuran. Setiap kali tanam ia memerlukan dua kuintal pupuk SP36 dan empat kuintal pupuk ZA. Sardi, petani lainnya mengeluhkan ketiadaan KPL di Desa Pagersari. Karenanya mereka harus menebus pupuk di Tlogomulyo. Selain lokasinya jauh dan memakan waktu, tidak tiap saat dibutuhkan ada tersedia pupuk di sana. Terkadang kuotanya di kartu tani masih ada tapi pupuk tidak tersedia. “Dampak kelangkaan pupuk ini sangat besar di Pagersari,” katanya. Sugati, Ketua Gapoktan Sukomakmur mengatakan, gapoktannya membawahi 170 KK dan petani Desa Pagersari. Seluruh petani mengalami kesulitan pupuk SP36 sepanjang tahun ini. “Kami sudah ada di RDKK, tapi tidak ada pupuk dan tidak ada yang mempermasalahkan. Petani yang punya kartu tani bahkan ada yang membeli pupuk dari daerah lain seperti Wonosobo,” katanya. Fuad, petani lainnya mengaku membeli 20 kg hingga 30kg pupuk ke Tlogomulyo tiap kali hendak tanam yang jaraknya cukup jauh dari Pagersari. Karenanya ia kehabisan waktu untuk memupuk. Ketika petani butuh pupuk untuk menanam tidak ada pupuk. \"Harapannya ada subsidi dari kabupaten jadi tidak mengandalkan pusat. Padahal sudah jelas datanya ada kuota pupuk tapi barangnya tidak ada,\"katanya. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Temanggung, Masyrik Amin, mengatakan, pihaknya membuka kemungkinan jika ada petani dari Pagersari yang akan menjadi KPL untuk segera memenuhi prosedurnya. Minimal harus ada modal untuk menyetok pupuk selama dua pekan. Baca Juga Seorang Buruh Tani di Purworejo Tewas Disambar Petir Terkait alokasi pupuk bersubsidi adalah barang dalam pengawasan sehingga penyaluran pupuk harus ke petani langsung. Karenanya sistem penyaluran terus diperbaiki. Subsidi pupuk memang belum dicabut, hanya dikurangi 20-25 persen. \"Saya selaku kepala dinas akan berusaha mengawal petani mendapat pelayanan sebaik-baiknya. Dilihat datanya sudah tertebus semua, yang menebus dengan kartu tani hanya sepertiga,\" katanya. Anggota DPRD Temanggung dari Komisi C, Slamet, mengatakan, pihaknya juga menerima keluhan serupa mengenai kelangkaan pupuk dari petani di Kecamatan Pringsurat. “Saya meminta kalau memungkinkan secara aturan supaya dipermudah,”ujarnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: